3 Kunci utama untuk membuat orang lain merasa terikat dengan kita

Membuat orang lain merasa terikat dengan kita bukanlah pekerjaan mudah. Karakter dan kepribadian yang berbeda membuat susahnya mengikat orang lain secara kejiwaan. Akan tetapi perlu kita ketahui bahwa manusia bukan pula makhluk yang sempurna, manusia dibekali dengan kelebihan dan kekurangan. Kekurangan manusia merupakan kelemahan yang bisa dimanfaatkan.

Berdasarkan kelemahan tersebut, berikut 3 kunci utama untuk membuat orang lain selalu merasa terikat dengan kita. 

1. Biasakan bersilaturahim

Kebiasaan bersilaturahim dapat menumbuhkan hubungan yang akrab dan perasaan saling memiliki dan merasakan. Mereka akan selalu menganggap kita adalah bagian dari keluarga dekatnya, entah bagaimana itu berproses dalam dirinya namun akan ada tekanan dalam hatinya apabila mereka tidak mengikuti apa yang kita inginkan.

2. Sering memberi hadiah

Pemberian hadiah merupakan salah satu cara yang sering digunakan orang. Para pejabat dikenal dengan “parsel”, rakyat kecil biasanya saling berbagi makanan seperti “sayur, ikan, kue dan lain-lain”. Bukan berapa harga dari hadiah itu tetapi yang paling penting adalah penghargaan kita kepada orang lain. Sehingga orang yang menerima hadiah akan merasa tersanjung karena keberadaannya masih dihargai dan diingat oleh pemberi hadiah. Tumbuhnya perasaan itulah yang akan mengikatkan dirinya kepada pemberi hadiah.

3. Beri bantuan pada saat yang tepat

Pada saat anda bahagia, berapapun bantuan yang anda peroleh tidak akan mempengaruhi perasaan anda terhadap pemberi bantuan. Akan tetapi sangat berbeda ketika suasana susah atau duka menyelimuti anda, sekecil apapun bantuan yang anda peroleh nilainya sangat besar. Artinya memberi bantuan harus selalu memperhatikan kondisi dan pada siapa kita memberi bantuan. Saat yang paling tepat adalah saat orang lain susah atau sedang berduka. Pada saat inilah bantuan dan perhatian sangat dibutuhkan oleh orang lain termasuk kita sendiri. Sama dengan poin di atas, entah energi apa yang menguasai penerima bantuan, pada kenyataannya orang yang menerima bantuan ketika sangat membutuhkan, jiwa dan raganya akan rela mengikuti keinginan pemberi bantuan, dengan catatan bantuan tersebut bukan bantuan berbau politis atau mengandung maksud lain tetapi bantuan yang diberikan harus dengan keikhlasan.