3 Kategori utama jenis kenakalan anak berdasarkan latar belakang masalahnya dan cara penyelesaiannya

Anak merupakan manusia yang paling misterius, sangat sulit menebak kemauan anak. Namun demikian proses pembinaan harus tetap berjalan, perhatian dan kasih sayang harus senantiasa diberikan karena mereka adalah generasi penerus. 

Adalah hal lumrah apabila di usia pertumbuhan dan perkembangan anak, kita menemukan prilaku yang tidak sesuai dengan harapan, bahkan melanggar etika dan norma yang berlaku. Banyak orang menyimpulkan bahwa inilah bentuk “kenakalan” anak, walaupun saya sangat tidak sependapat.

Untuk menghadapi anak yang “nakal” maka terlebih dahulu kenali jenis atau kategori “kenakalan” anak tersebut. Berikut 3 kategori utama jenis kenakalan anak ditinjau dari latar belakang masalahnya.

1. Kurang Perhatian
Pada usia pertumbuhan dan perkembangan, fokus anak masih terpecah. Tingkah laku bermain mereka masih mendominasi pemikirannya. Pada usia ini, mereka membutuhkan wadah untuk menyalurkan bakat dan minatnya, namun karena keterbatasan sehingga tidak tersalurkan dengan baik. Kendala inilah yang mendorong mereka melakukan tindakan dan hal-hal yang bertolak belakang dengan harapan kita sebagai bentuk sifat “memberontak” yang muncul secara alamiah karena menjurus pada suatu prilaku yang tidak terpuji. Anak jenis ini pada prinsipnya membutuhkan perhatian dari orang dewasa untuk mengawal, membimbing dan mengarahkan mereka kepada kegiatan yang bersifat positif.

2. Pengaruh Kerja Otak
Perintah otak dapat mempengaruhi prilaku anak, perintah otak akan menggerakkan anak secara terus menerus. Anak jenis ini biasanya disebut dengan “hyper aktif”, anak ini sebenarnya memiliki tingkat kecerdasan jauh melampaui anak pada umumnya, kemampuan daya hafal atau ingatannya sangat tinggi, suka melakukan sesuatu karena mengikuti perintah otak. Pembinaan terhadap anak jenis ini harus dilakukan dengan cara bermain, memperbanyak media permainan dan jenis permainan. Semakin beragam jenis permainan yang diberikan semakin baik bagi perkembangan dan daya analisis otaknya. Ketahuilah bahwa kemampuan analisis merupakan bagian dari pola pikir tingkat tinggi, dan hanya anak jenis inilah yang mampu menguasainya apabila diarahkan dengan tepat dan efektif.

3. Rasa Ingin Tahu
Salah satu sifat dasar alamiah anak adalah rasa ingin tahu terhadap suatu obyek tertentu. Hal inilah yang membuat anak selalu ingin mencoba dan mencari tahu sesuatu termasuk keinginan mencoba dan menggunakan semua yang dimiliki oleh orang tuanya. Menghadapi anak seperti ini dibutuhkan kesabaran ekstra, karena bisa jadi barang kesayangan anda menjadi sasarannya. Perlukah kita melarangnya? Melarang anak seperti ini sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa dan pola pikirnya. Pembinaan yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi teman yang baik, teman yang selalu menjadi partner bermainnya. Tentunya tidak hanya menjadi teman tetapi juga harus dibarengi dengan pola-pola yang dapat membuka wawasan dan daya kritisnya terhadap sesuatu, maka dalam bermain harus divariasikan dengan tantangan dan masalah untuk dipecahkan secara bersama.

0 Response to "3 Kategori utama jenis kenakalan anak berdasarkan latar belakang masalahnya dan cara penyelesaiannya"

Posting Komentar