Sebelum saya berbagi tentang ketiga kunci utama dimaksud, terlebih dahulu saya ingin berbagi cerita tentang motor saya. Sampai saat ini saya mempunyai dua buah motor yakni Yamaha L2 Super dan Honda Suprafit. Tentang motor Yamaha L2 Super yang saya miliki, selama bersama saya sudah menjalani 14 tahun (hadiah dari orang tua, yang katanya sudah lebih dari 20 tahun bersamanya), sedangkan Supra Fit yang saya miliki sudah memasuki 12 tahun.
Kedua motor ini belum pernah sekalipun mengalami proses turun mesin, sampai saat ini bunyi mesin masih halus, tidak mengalami perubahan. Kedua motor ini pernah menemani saya ngojek, jika ngojeknya di kota, kemungkinan selalu berhadapan dengan jalan mulus dan rata, coba bayangkan bagaimana dengan di pedesaan, berbukit, jalan bergelombang, penuh batu-batuan, jalan kampung lagi. Tentu tekanan pada mesin cukup besar, namun karena 3 kunci utama berikut, mesin motor saya menjadi awet dan tidak pernah turun mesin selama lebih dari sepuluh tahun.
Berikut 3 kunci utama agar motor tetap awet, mesin tetap stabil dan jauh dari masalah yang mengharuskan motor anda turun mesin.
1. Hindari gas mendadak dan tinggi
Menarik gas secara mendadak dan langsung tinggi sangat tidak direkomendasikan, mesin dapat mengalami kerusakan hebat karena onderdil didalam mendapatkan perintah secara mendadak dan langsung tinggi, apalagi keberadaan oli mesin disela-sela onderdil belum merata. Ibarat manusia, mana yang membuat anda ngos-ngosan, anda berteriak dari kecil tidak terputus kemudian diperbesar secara pelan-pelan atau anda berteriak secara mendadak dan langsung besar? Pilihan yang kedualah yang membuat anda ngos-ngosan. Banyak orang selalu memainkan gas motornya, utamanya disaat menaik turunkan gigi motor, berhenti dan pada saat ditikungan. Saya tidak pernah melakukan tindakan ini pada motor, orang tua sangat marah jikalau kita memainkan gas motor secara mendadak. Dan benar saja, motor Supra Fit saya dianggap sebagai motor yang paling awet karena segenerasinya sudah pada hancur dan pernah mengalami perbaikan sampai turun mesin.
2. Kecepatan Motor Disesuaikan
Menurut informasi yang saya dengar, gigi satu itu kecepatannya antara 0-20 km/jam, gigi dua kecepatannya 20-40 km/jam, gigi tiga kecepatannya 40-60 km/jam dan gigi empat kecepatannya diatas 60 km/jam. Atau kurang-kurang sedikit juga bisa, pedoman inilah yang sering diikuti oleh kebanyakan orang. Coba anda dengarkan bunyi mesin dengan seksama jika mengikuti pedoman di atas. Yakinlah bunyi motor anda ibarat manusia yang berlari di atas pasir. Bunyi motor terdengar kasar, diikuti bodi motor akan bergetar. Bagaimana bagusnya? Bukan berapa giginya yang menjadi perhatian tetapi bagaimana bunyinya terdengar halus dan tidak kasar. Saya selalu menggunakan gigi empat pada kecepatan mulai 25 km/jam, jika berhenti, saya tidak pernah menggunakan gigi satu, minimal gigi dua tetapi dengan kecepatan maksimal 10 km/jam. Coba dengarkan bunyi motor pada saat mau berhenti, karena menurut aturan saat mau berhenti harus menggunakan gigi satu, dengarkan bunyinya. Seakan ada tekanan besar yang memaksa mesin untuk berteriak. Jika ini terus di praktekkan, kemungkinan onderdil mesin bagian dalam akan mengalami penyusutan lebih cepat atau bahkan ada yang patah.
3. Refresh Mesin
Walaupun mesin adalah benda mati, tetapi mereka butuh refresh atau penyegaran. Refresh mesin dapat dilakukan dengan cara mencuci motor sampai bersih terutama di bagian mesin. Motor sama dengan manusia, mereka ingin mandi juga atau hidup bersih bagi yang percaya. Bagi yang tidak percaya, coba anda biarkan motor anda beberapa minggu tidak di cuci, kemudian rasakan bunyi mesinnya, setelah itu cuci motor anda kemudian rasakan bunyi mesinnya. Lebih bagus mana? Tentunya lebih bagus setelah di cuci. Artinya ketika mesin motor dipenuhi debu dan tanah, maka kontak bodi mesin menjadi tertutup oleh debu dan tanah. Hal ini menyebabkan sirkulasi udara yang bersentuhan dengan mesin berkurang, dampaknya tentu saja berpengaruh pada suhu yang terdapat didalam mesin. Selain itu, debu halus yang tidak terdeteksi oleh mata kepala telanjang dapat menembus celah mesin, debu halus ini memperkental oli mesin. Akibatnya kerja mesin menjadi tidak maksimal, apabila dipaksa dengan memainkan gas atau kecepatan tinggi tanpa memperhitungkan tingkat bunyinya maka dapat merusak keharmonisan kerja onderdil didalam. Ketahuilah bahwa ketika kekentalan menjadi tidak merata maka sudah dapat dipastikan kecepatan kerja onderdil tidak akan seirama, mungkin sepersekian detik akan mengalami perbedaan dan ini akan menimbulkan dampak serius pada mesin.
0 Response to "3 Kunci utama agar mesin motor tetap awet dan tidak mengalami turun mesin selama puluhan tahun"
Posting Komentar